Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah
jelas mempunyai kormusartinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga
bagian pokoknya, yaitu akar, batang dan daun. Namun demikian, pada tumbuhan
paku belum dihasilkan biji. Seperti warga divisi–divisi yang telah dibicarakan
sebelumnya, alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah spora.
Tumbuhan
paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah
kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000
di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh
di daerah tropika basah yang lembap. Tumbuhan ini cenderung menyukai kondisi
air yang melimpah karena salah satu tahap hidupnya tergantung dari keberadaan
air, yaitu sebagai tempat media bergerak sel
sperma menuju sel
telur. Tumbuhan paku pernah merajai hutan-hutan dunia di Zaman
Karbon sehingga zaman itu dikenal sebagai masa keemasan
tumbuhan paku. Serasah
hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil
dan mengalami mineralisasi sekarang ditambang orang sebagai batu
bara
Ukuran
dan bentuk paku sangat bervariasi yang berkisar dari paku pohon yang dapat
mencapai tinggi 5 meter, sampai paku mini berlapis tipis yang daunnya hanya
selapis sel dan sering tertukar dengan lumut. Sebagai tambahan terhadap
berbagai jenis terrestrial yang tampak khas, banyak paku (terutama paku sarang
burung)tumbuh di atas pohon dan batu karang.
Sebagian besar tumbuhan paku mempunyai batang yang tumbuh di dalam tanah yang
disebut rhizoma. Akar pada tumbuhan paku bersifat seperti serabut yang ujungnya dilindungi oleh kaliptra
(tudungakar). Batang pada sebagian besar paku tidak terlihat karena berada di dalam tanah dalam bentuk rimpang. Akan
tetapi, ada pula tumbuhan paku yang memiliki batang di permukaan tanah yang bercabang, seperti pada Cyathea. Tumbuhan paku
tersebar di seluruh bagian dunia,
kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun).
Total spesies tumbuhan paku yang
diketahui sekitar 10.000 (diperkirakan 3.000 diantaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuhan paku tumbuh di
daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan paku cenderung tidak tahan dengan kondisi air
yang terbatas. Tumbuhan paku ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula
sebagai epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), dari kawasan pantai sampai di
daerah pegunungan tinggi.
Daun pada tumbuhan paku tampak jelas. Tumbuhan paku daunnya selalu melingkar dan bergulung pada usia muda. Tumbuhan berpembuluh tidak berbiji memiliki dua macam bentuk daun, yaitu daun yang
tidak mengandung spora (tropofil), dan daun yang mengandung spora
(sporofil). Di bagian bawah sporofil terdapat banyak bulatan kecil berwarna kecokelatan.
Bulatan tersebut berkumpul membentuk struktur yang disebut sorus (jamak : sori). Setiap sorus terdiri atas banyak kotak spora yang
disebut sporangium. Selain terdapat pada sorus, sporangium juga terkumpul pada
strobilus dan sporokarpium. Strobilus ini merupakan sporangium yang membentuk struktur seperti kerucut. Sorus yang
masih muda akan terlindungi oleh indusium.
Seperti akar dan batang (rizoma) tumbuhan paku terdapat di
bawah tanah, akarnya berbentuk serabut dan pada ujungnya terdapat kaliptra, ingatlah kembali fungsi kaliptra!
Daun-daunnya tumbuh keatas dari rizoma. Akan tetapi, ada beberapa jenis tumbuhan paku yang batangnya muncul di
atas tanah, misalnya Cyathea, Psilotum, dan Alsophyla. Seperti yang Anda temukan tumbuhan paku ini mempunyai bentuk,
ukuran, dan susunan daun yang beranekaragam.
Ciri khas daun tumbuhan paku pada waktu masih muda adalah menggulung, dan daunnya ada yang
kecil yang disebut dengan
mikrofil, ada pula yang berukuranbesar yang disebut dengan makrofil. Pada umumnya mikrofil pada tumbuhan paku berbentuk rambut atau sisik, tidak
bertangkai, dan tidak bertulang kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda. Sedangkan untuk makrofil sudah bertangkai,
bertulang daun, dan memiliki daging daun (mesofil) yang terdapat
stomata, jaringan tiang, dan bunga karang.
Terbagi
menjadi beberapa kelas :
1. Psilophytinae
Paku yang
paling primitif, beum ditemukan adanya daun sehingga sering disebut paku
telanjang.
Terbagi
menjadi beberapa ordo :
a. Psilophytales
Golongan
tumbuhan paling rendah, belum diketemukan daun ataupun akar. Tetapi batang
sudah mempunyai berkas pembuluh.
Suku :
Rhyniaceae, asreroxylaceae
b. Psitoteles
Tumbuhan paku
yang bnetuk tubuhnya berupa terna dengan percabangan menggarpu, belum terdapat
akar tapi sudah mempunyai mikrifill yang belum memiliki pertulangan ditemukan
di tanah-tanah yang lembab.
Suku :
Psilophytinaceae
2. Lycopodinae
Sudah
mempunyai batang dan akar yang bercabang menggarpu yang daun serupa rambut atau
sisik dan duduk daunnya tersebar.
Lycopodinae
terbagi menjadi ordo :
a. Lycopodiales
Merupakan terna dengan batang memiliki berkas pembuluh angkut yang masih
sederhana dan akar membentuk percabangan menggarpu, sudah adanya daun
yang berbentuk rambut atau jarum.
b. Selaginellales
Batang
membentuk percabangan menggarpu, di batang sudah ada mikrofil yang tersusun
secara spiral, dan pada mikrofil ini sudah ditemukan tulang daun.
c. Lepidodendrales
Batang yang
sudah menunjukkan pertumbuhan sekunder dan terdapat daun dengan bnetuk rambut
yang telah membentuk berkas pengangkut sederhana.
d. Isoetales
Tumbuhan
terna dengan batang berbentuk umbi, mengalami pertumbuhan sekunder dan jarang
ditemukan bercabang.
3. Equisetinae
Merupakan
tumbuhan terna mempunyai daun menyerupai sisik dengan susunan berkarang,
susunan batangnya beruas dengan sporangium tersusun stobilus yang bentuk
menyerupai ekor kuda.
Terbagi
menjadi ordo :
a. Equisetales
Memunyai
rimpang yang umbuh di dalam tanah dengan percabangan tegak, mikrofil yang
mengandung klorofil termasuk batangnya. Sporofil terumpul dan membentuk kerucut
pada ujung batang.
b. Sphenophyllales
Daun
mengalami percabangan menggarpu dan berbentuk pasak dengan susunan berkarang.
c. Protoarticulatales
Berupa
semak-semak kecil dengan percabangan menggarpu dengan daun tersusun berkarang,
sporofil tidak tersusun teratur karena terletak pada percabangan
sendiri-sendiri dan sporangium bergantung.
4. Filicinae
Mempunyai
daun yang berukuran besar dengan duduk daun menyirip. Daun mudanya selalu
menggulung dengan sporangium terbentuk di bawah permukaan daun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar